Pecinta purnama, penikmat hujan. Lulusan Arsitektur Undip. Pengelola PAUD, founder komunitas Hasfriend, pegiat banyak komunitas, Coach dan Public Speaker.
Profilnya dimuat di Harian Analisa Medan (2011) Buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia (KosaKataKita, 2012) Jawa Pos-Radar Semarang (2013) Alinea TV (2014) Koran Sindo (2014) Tribun Jateng (2015) Nakita (2016) TVKU (2018)
Pemenang Favorit LMCR ROHTO 2011 dan 2013. Penulis Terpilih WS Kepenulisan PBA dan KPK 2011, Penulis Terpilih WS Cerpen Kompas 2012, Fellowship IBT Tempo 2018.
Menang Lomba Menulis bersama A Fuadi, dan antologi tersebut terpilih sebagai nominasi kategori Buku dan Desain Sampul Non Fiksi Terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia 2012. Novel Gus masuk short list kategori Desain Sampul Fiksi Favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2015.
Penulis Novel Mayasmara.Tulisan dimuat di beberapa media, 22 buku dan 82 antologi/omnibook diterbitkan oleh 17 penerbit Indonesia. Di antaranya: Jendela-Zikrul Hakim, Quanta-Elexmedia, Bentang, Gramedia Pustaka Utama, Leutika, Hasfa, Imania-Mizan, Familia, Qudsi, Bypass, Javalitera, Plotpoint, Grasindo, Diandra, Divapress, Erlangga, Prenada, Nuansa, Visi Media, Indiva, Genesis.
diannafihasfa@gmail.com
https://facebook.com/ummihasfa
https://twitter.com/ummihasfa
https://instagram.com/diannafi
https://youtube.com/ummihasfa
https://linkedin.com/nafidian
https://pinterest.com/diannafiDN
https://www.dian-nafi.com
https://www.writravelicious.com
https://www.hybridwriterpreneur.com
https://www.demagz.web.id
https://www.hasfa.co.id
“Bila manusia memiliki cinta dengan segala kesejatian, bersiap-siaplah menjadi pribadi yang sarat dengan keajaiban. Bergetar dalam silaturhami. Cinta. Energi. Kehidupan.(Mayasmara)”
“Cinta manusia dalam tahap ekstrem seringkali bercampur dengan beberapa derajat kematian—kematian terhadap ego sendiri, terhadap hasrat sendiri, terhadap kesenangan-kesenangan sendiri demi kepentingan yang lain. Dan ini disebabkan cinta manusia itu sendiri merupakan pantulan dari Cinta Tuhan, yang bisa dialami hanya setelah kematian ego, dan dapat mengantarkan kepada Tuhan jiwa-jiwa mereka yang cukup beruntung untuk mengalami cinta ini.Cinta ilahiyah kadang menggunakan cinta insaniyah sebagai jembatannya. (Mayasmara)”
“Ternyata orang kasmaran itu sampai lupa hari dan tanggal. Kesadaran menjadi barang langka. Komposisi diri menjadi jumpalitan. Namun setelah keruhnya mengendap, ikan pun akan tampak begitu jelas. Waktu melarutkan segalanya.(mayasmara)”
“Cinta membuatnya tak perlu menggunakan akal dan pikiran, tapi ia mendapat petunjuk dengan hati, dan karena cintalah yang membuat hatinya tak bisa padam, seperti obor abadi dari api abadi.”
“Mencintai itu perkara hati, maka dilapangkannya seluas langit dan bumi.”
“Ketika cinta membutakan mata hati, bagai gerhana menutupi matahari. Menutupi bulan. Ketika mungkin Nero tak mungkin dimiliki sebagai kekasih, Mayana mungkin rela menjadi apa saja untuknya. Sebagai teman, sahabat, saudara, apapun.”
“Seorang perempuan bertanya, apa itu cinta?Sinergi hati dan akal dalam momentum reaksi metapora yang menghasilkan ruang kosong yang terlalu sulit dan terlalu berani untuk disebut sebagai suci atau bersih. Dia hidup dan menjadi wadah yang hadir hanya dengan dirasa, tapi bisa dilihat tak bisa diraba. Karena hidup dia akan mempunyai masa dan menempati ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan menunaikan fungsi hidup beserta peserta hidup lainnya, dalam segala dimensi dan formatnya. Deteksi hati dan akali hanya mampu sampai menghampirinya saja. Selebihnya kata tak cukup punya fasilitas untuk menyelesaikan pendeteksian itu. Segala yang memasukinya akan bereaksi menjadi energi, bila berkontraksi akan menjadi vektor yang bergerak sentrifugal ataupun dalam jumlah komposisi yang tak terbatas mapun dalam berbagai formasi lainnya.”
“Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.”
“Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak.”
“Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.”
“Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.”
“kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.”
“Cinta semestinya membawa kebahagiaan dan melengkapi ruang-ruang jiwa yang kosong, atau mengisinya dengan membiarkan penghuni lamanya pergi, dan bukannya berdesak-desakan dan berebut tempat di dalamnya.”
“ketertarikan gila saat pertama cinta ditemukan, memang mudah menyatukan dua pribadi yang sangat berbeda untuk berjanji setia sepanjang hidup. Hanya saja, panjangnya hidup yang dilihat oleh mata yang mabuk cinta, bisa jadi sangat pendek.Itu sebabnya cinta saja tidak cukup. Persahabatan dan logika yang jernih antara dua jiwa itulah yang memanjangkan cinta mereka menjadi kebersamaan yang membahagiakan.”
“kenapa kebanyakan pria, mungkin juga wanita, terpaku dengan cinta pertama yang nyangkut dalam kehidupan mereka. Kehadirannya bagai hantu yang terus menguntit dan tidak membiarkan tuannya memelihara hantu yang baru pada saatnya tiba.”
“Warna menjadi rasa, rasa menjadi bentuk, bentuk menjadi arah, arah menjadi nisbi, nisbi menjadi ganjil, ganjil menjadi genap, genap masih harus digenapkan dalam kesederhanaan keteraturan pola dan struktur. Itulah keindahan.”
“Dunia kehidupan telah dikotak-petakan oleh kesimpulan yang telah dibeku-bakukan. Padahal tiada yang abadi, termasuk kepada setiap keputusan masa lalu. Selalu ada kemungkinan baru.”
“Seberkas cahaya menjadi begitu luar biasa bukan karena cahayanya, tetapi karena keadaan sekelilingnya. Semakin pekat, semakin bernilailah cahaya itu. Maka nilai itu bukan oleh apa yang di keluarkan, tetapi apa yang telah memberikannya. Karena hanya dengan memberikan dia akan menerima.”
“menulis memang bukan mengeluarkan, tetapi aktivitas membobol berbagai sekat dalam diri dengan di luar dirinya, dengan apa yang menggelisahkannya sehingga mencapai kemapanan rasa untuk digelisahkan kembali.”
“Sepi dan ceria bukan terpisahkan, tapi menjalin membentuk sebuah sinergi.”
“Absurditas dunia maya, menyata dalam diri seorang Mayana. Absurditas cinta menjadi maya dalam kehidupan Mayana. Atau cinta menjadi realita dalam dunia maya Mayana? Di manakah realitas cinta Mayana? Dia terus mencari atau justru telah menemukan dan menikmatinya?”