Fauzan Mukrim, lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 13 November 1978.
Di usia 7 tahun, ia menulis cerita pertamanya tentang keluarga kelinci yang hidup di pohon kol --yang ternyata tidak punya pohon.
Karya fiksi pertamanya yang dipublikasikan adalah sebuah cerita pendek berjudul "Bapak" di Majalah HAI tahun 1997.
Tahun 2003, selepas belajar jurnalistik di Universitas Hasanuddin Makassar, ia pamit merantau mencari kerja ke Jakarta. Kepada ibunya, ia berjanji hanya akan sebentar, paling lama dua tahun. Janji yang belum juga ia tepati setelah hampir 16 tahun.
Tahun 2012, ia keluar dari Jakarta, bergeser ke kota pinggiran di mana ia membangun rumah kecil untuk istrinya, Desanti Sarah, dan dua anaknya, River (lahir 2010), dan Rain (lahir 2016).
"Di sini masih banyak pohon, kabut kadang-kadang turun, dan wali kotanya cantik," begitu katanya tentang tempatnya bermukim kini. Ia senang meski setiap hari harus menempuh kurang lebih 40 kilometer pulang pergi ke tempat kerjanya di Jakarta.
Fauzan pernah bekerja sebagai Video Journalist di Trans TV, Produser di Detik TV, dan kini Row Editor di CNN Indonesia TV. Proyek sampingannya adalah "Rivpo.id" (www.rivpo.id), sebuah blog terbuka tempat berbagi cerita dan kabar baik.
Setelah Mencari Tepi Langit(Gagasmedia, 2010) dan River's Note (Nourabooks, 2012), Fauzan menerbitkan buku soliter ketiganya dengan judul Berjalan Jauh (Kata Depan, 2018). Dua judul terakhir itu adalah kumpulan catatan yang ia dedikasikan untuk putranya, River.
River's Note diterbitkan ulang dengan judul #dearRiverpada tahun 2018, oleh Penerbit EA Books, Jogjakarta
Untuk anak perempuannya, Rain, ia menulis buku #dearRain, terbit Oktober 2019.
Saat ini masih menggarap novel Karabiner dan Di Bawah Lindungan Eddie Vedder yang belum menunjukkan tanda-tanda akan selesai.