Penulis novel Look After Me, Magic of Love, I Bros U, My Only, Morning Sunshine, Prisoner of Ur Heart, Love Sweet Love, Desperately in Love, Pelukan untuk Hati, Love Story, Time for Love, dan First Fall.
E-mail: irin_sintriana@yahoo.com
Twitter/Instagram: @irinsintriana
Facebook: www.facebook.com/irinsintriana
“Waktu, membuatku tahu. Bahwa ada hal-hal yang terkadang abadi bersamanya. Berjalan beriringan, tanpa dapat ditinggalkan.”
“Mungkin seperti inilah yang disebut cinta. Sesakit apa pun ia menyakitimu, kamu tetap tidak akan bisa begitu saja menghapus perasaan itu dari hatimu.”
“Buku itu akan abadi, bersama dengan pesan yang disampaikan di dalamnya. Jadi semestinya, meskipun ragaku ini tidak akan abadi, aku bisa menulis untuk mengabadikan perasaanku padanya, bukan?”
“Tahu nggak kenapa aku dan kamu tak pernah menjadi kita? Karena kamu tak pernah berpikir untuk menoleh dan menatapku.”
“Percayalah bahwa aku mencintaimu di setiap detik waktuku. Sepanjang sisa umurku.”
“Seandainya saja takdir mempertemukan kita kembali, izinkan aku memelukmu walau hanya sekali, izinkan aku untuk mengakui bahwa aku mencintaimu.”
“Melihat orang yang kamu sayangi terluka jauh lebih menyakitkan daripada merasakan luka itu sendiri.”
“Dan akan ia lakukan apapun untuk membuat wanita itu tetap tersenyum. Karena ia mengenal bahagia saat melihat wanita itu tertawa.”
“Maukah kamu membuka hatimu dan belajar untuk menyukaiku?”
“Sederhana saja, karena dia bukan yang terbaik.”
“Menulislah karena kamu menyukainya. Dengan begitu, kamu akan memulai dan menyelesaikannya.”
“Bukankah sangat menyenangkan jika kau bisa menciptakan sebuah dunia dan mengajak orang lain untuk tinggal di dalamnya?”
“Kenyataan terpahit dalam hidup adalah ketika melihat orang yang kita cintai terluka dan menangis karena kita. Dan kita tidak dapat melakukan apapun untuk mencegahnya.”
“Bukankah aku pernah bilang padamu? Lebih baik aku kehilangan segalanya daripada harus kehilangan dirimu.”
“Beginikah rasanya saat benar-benar bahagia?”
“Aku ingin melihatmu tertawa dan bahagia karenaku.”
“Melupakan berarti berusaha menghapus kenangan, sedangkan merelakan berarti belajar melepaskan.”
“Terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali.”
“Banyak kok yang bisa kita lakukan. Asal tidak menyerah pada keadaan.”
“Syukurilah semua pemberian-Nya. Baik kesedihan maupun kebahagiaan, semua itu adalah pembaik bagi kehidupan kita.”
“Tersenyumlah walaupun beban itu terasa berat. Apapun derita yang tengah kau hadapi kini, percayalah, waktu kan buatmu mengerti...”
“Ada saatnya kita harus merasakan sakit karena dikecewakan. Tapi percayalah, akan datang bahagia berlipat sebagai gantinya.”
“Mungkin Tuhan yang menginginkan kita merasakan luka putus cinta, karena mungkin bagi-Nya orang yang amat kita cintai bukanlah yang terindah dalam hidup kita”
“Cinta menciptakan kunci untuk pintu yang tak pernah terbuka: hati yang pernah terluka...”
“Cinta menciptakan jembatan di atas perbedaan”
“Cinta tak mengenal tanda baca titik, karena cinta tak pernah ada habisnya..”
“Seperti bayangan, walau dirimu tak terlihat, aku tahu kamu tetap ada di sana...”
“Perjalanan cinta sejati memang tidak pernah mulus, tetapi jalan itu pun tidak pernah buntu.”
“Jika benar itu cinta, aku takkan lagi mengingkarinya...”
“Aku ingin selalu menjadi yang pertama yang terlintas di benakmu setiap kali kamu mengalami masalah, meraih kesenangan, aku ingin jadi bagian dari hari-hari kamu. Aku ingin menjadi seseorang yang spesial di hatimu, the only exception.”
“Bagiku, hatimu adalah rumahku, dan aku rela untuk tinggal seumur hidupku di sana”
“Karena cinta tak mengenal kata lelah... Karena cinta tak mengenal kata menyerah.”
“Tapi aku tidak punya keberanian yang cukup untuk memperjuangkan cinta kita ||Cukup katakan padaku kalau kau masih menginginkan aku bersamamu. Cukup dengan menjadi alasan aku berjuang. Dengan begitu kamu telah berjuang bersamaku...”
“Pilihannya hanya 'iya' atau 'mau', karena jika kamu menjawab 'enggak', aku tetap tak akan membiarkanmu mencintai pria lain selain aku”
“Bila memang dia, maka apapun halangannya, sebagaimana pun sulitnya keadaan, maka selalu ada jalan untuk kalian”