Li Loh photo

Li Loh

Pen name of Ilham Q. Moehiddin

Ilham Q. Moehiddin adalah writers. Selain merekonstruksi kondisi dan suasana masyarakat-negara yang terjadi sehari hari lewat sajak dan tulisan, juga aktif menulis jurnal di blog dan kompasiana. Pernah bekerja sebagai wartawan di beberapa media berita nasional (GAMMA & TRUST) dan satu majalah berita asing (Inside Indonesia Magazine, Australia), juga pernah bekerja di satu stasiun televisi nasional sebagai asisten produser (TV7). Ikut mendirikan beberapa media cetak dan penyiaran lokal di Kendari; Tabloid ProDemokrasi, Harian Kendari Ekspress dan Tabloid Investigasi Lingkungan Swara Alam, dan Kendari Televisi.

Dalam aktifitasnya, Ilham Q. Moehiddin kerap mengkritik beberapa kebijakan ekonomi dan politik yang dinilainya bias, tidak berada pada jalurnya. Kritikannya juga keras terhadap gerakan gender Indonesia, yang fokus berlebihan pada persamaan hak, bukan pada kesetaraan. Gerakan dengan fokus seperti itu akan banyak merugikan perempuan ketimbang menguntungkan, karena adanya ketidakseimbangan antara kemampuan dan keinginan.

Salah satu buyut ulama besar Sulawesi Tenggara keturunan Moronene, KH. Daud bin Haji Abdullah (alm.)–tokoh Sunni terkemuka Sulawesi Tenggara, dan mantan Ketua MUI pertama Buton, dan 12 tahun sebagai mufti Masjidil Haram Makkah & Lektor di University of Turkey–ini juga aktif menulis tentang khazanah ke-Islam-an.

Ilham Q. Moehiddin juga telah menulis tiga buah novel; Khanjar Tuan Antonio (1998, thriller historical romantic-love story); Kumpulan Cerpen dan Puisi: Kitab & Tafsir Perawan Nemesis (2000); Unbomber: Gadis Kecil di Elliot House (2002, thriller novel); Kabin 21 (2003, thriller novel).

Kini aktif mengenalkan genre baru Gonzo-story dan metode telisik literasi. Terlibat pada perhimpunan penulis, The Indonesian Freedom Writers.


“*coba deh meriksa tumit lo (sekalian naik ke dengkul) kale aja otak lo nyasar ke situ bhahahaha*”
Li Loh
Read more