Stebby Julionatan photo

Stebby Julionatan

Stebby Julionatan. Lahir di Probolinggo, Jawa Timur, 30 Juli 1983. Mantan Kang Kota Probolinggo 2006, finalis Raka-Raki Jawa Timur 2007 dan Rimata Jatim BPAP 2008. Pendiri Komunitas Menulis (KOMUNLIS). Bergiat di Komunitas Sae Sanget Indonesia (KSSI). Sehari-hari bekerja sebagai staf Diskominfo Kota Probolinggo, penyiar radio dan editor tabloid Suara Kota. Pernah dinobatkan sebagai Penulis Muda Berbakat 2007 atas karyanya “Ku Nanti Hujan di Pucuk Musim Kemarau” oleh Kolomkita. Karyanya yang telah terbit LAN (Bayumedia, 2010), Barang yang Sudah Dibeli Tidak Dapat Ditukar Kembali (Bayumedia, 2011) dan Biru Megenta (Ruang Kosong, 2015). Tahun yang sama, Biru Megenta masuk shortlist Anugerah Pembaca Indonesia (API) 2015. Di 2016, manuskrip puisi Rabu dan Biru, menjadi nominator (5 besar) Siwanataraja Awards. Dapat disapa di @sjulionatan dan untuk berkirim email bisa ke [email protected].


“Because the human history is the history of shoes. The history of places where we ever tread and stand.”
Stebby Julionatan
Read more
“Sejarah manusia adalah sejarah sepatu. Sejarah tentang tempat dimana ia pernah berpijak dan menjejak.”
Stebby Julionatan
Read more
“Sejarah hidup adalah sejarah sepatu. Sejarah mengenai tempat di mana manusia pernah menapak dan berpijak”
Stebby Julionatan
Read more
“hidup bukanlah soal memoles kilau kulit sepatu, kawantapi ke mana jejak-jejak sepatumu pernah berpijak”
Stebby Julionatan
Read more
“Takjil... bagiku ia tak hanya sebungkus penganan penunda rasa dahaga. Ada sebungkus kebersamaan di sana yang menyertainya. Takjil... bagiku ia tak hanya penganan yang diberikan secara cuma-cuma kepada orang yang sedang berpuasa. Ada Toleransi dan kerukunan hidup beragama yang juga terselib di dalamnya.”
Stebby Julionatan
Read more
“Love does not only need a taste, but it also needs a present.”
Stebby Julionatan
Read more
“This is the price we pay, that the only way to take our life is death.”
Stebby Julionatan
Read more