“Cinta mempunyai wajah dan hati yang aneh.m/s-144”
“Cinta pertama itu tetap unggul, mencakar-cakar kerinduan dan kenangan, menyembunyi dan merahsiakan sebahagian keanehannya, dan akhirnya menjadi sukar dimengerti, apalagi disambung. m/s 144”
“Dirasakannya cintanya, cinta yang mudah, sederhana dan bermaksud baik. Dan ia tak sampai hati melukainya. Bagaimana mungkin ia bisa berfikir, berkata terhadap cinta yang tidak rumit ini.”
“Cinta adalah khabar yang berasal dari hati, kemudian akal mempersoal dan membantahnya. Namun, hati tetap percaya kepada khabar itu dan tegar menceritakannya. Dan hati pun sedia menanggung akibat atas pengkhabaran itu.”
“Sesungguhnya kebaikan (ketaatan kepada Allah) itu merupakan keceriaan di wajah, cahaya di hati, kelapangan pada rezeki, dan kecintaan di hati manusia. Adapun keburukan (kemaksiatan) merupakan kemuraman di wajah, kegelapan di hati, kelemahan di badan, dan kebencian di dalam hati manusia.”
“Cinta kasih itu menyembuhkan, bagi yang memberi dan menerimanya (Sheila: Luka Hati Seorang Gadis Kecil, 2004)”