“Pram, cinta itu jorok.... Dia ada di mana aja, nggak kenal tempat. Temuin pilihan gue tadi deh, siapa tahu cocok. Buka mata, buka hati... rasain di sini," kata Oki sambil menaruh telapak tangan kanannya di dada, kemudian melambaikan tangannya pada Oki.”
“Di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin kalau kita berusaha, Tari.... Menurut hati lo mungkin nggak?”
“Ia merasakan kulitnya beku oleh AC di ruangan, tapi sebenarnya yang paling membuatnya beku adalah suasana hatinya yang tak menentu. Hati merindu tapi entah pada siapa. Menanti seseorang tapi entah di mana. Inginnya ia menyambut seseorang dengan gempita. Seseorang yang mampu membuat kembali jiwanya bernyanyi. Seseorang yang belum bernama, tapi bayangannya lekat di hati dan ingin segera direngkuhnya. Kali ini, tanpa banyak berpikir dan pertimbangan. Hanya mengikuti suara hati. Sore itu berlalu dengan senyap. Malam menanti dan hati masih terus seorang diri.”
“Tar, jangan lupa... usaha yang terbaik selalu ada aja ganjarannya. Gue yakin, akan banyak jalan yang terbuka ketika nanti lo teguh akan niat lo. Jumlah 54 juta adalah besar bagi kita, tapi di mata Dia? Ini masalah sepele, semudah lo membuka dan menutup mata. Jadi jangan lupa, berdoa yang sama kerasnya dengan usaha yang akan lo lakukan....”
“Keyakinan kecil yang baru aja lo sebut itu seperti nyala sebuah lilin dalam gelap, Tar.... Mungkin memang nggak bisa melihat semua, tapi setidaknya lilin itu yang akan menuntun lo mencari jalan keluar.... Pegang aja nyala keyakinan yang ada itu dalam hati dan pikiran lo. Semoga itu yang akan membuat banyak hal leleh dengan api keyakinan yang lo punya.”
“Hidup itu harus sesuai dengan aturan mainnya :1. Tidak menggunakan jarimu untuk menunjuk dan menyalahkan orang lain.2. Putuskan rantai dendam yang ada dalam diri kamu.3. Ikhlas.4. Perbaiki hubunganmu dengan Pemilik jiwa mu dan Dia akan mengurus semua urusanmu di dunia, serumit apapun.”
“Tak pernah disangkanya bahwa mencari kerja itu sama susahnya dengan mencari jodoh. Sama-sama memiliki persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan yang terkadang membuatnya berpikir, apakah dirinya tidak masuk dalam kategori manusia-manusia yang dicari oleh perusahaan itu sehingga harus terdampar di sini?”