“Tapi, nyatanya keadaan memaksa ia harus berjibaku dengan waktu dan prioritas hidup yang berhubungan dengan napas orang lain.”

Adenita

Adenita - “Tapi, nyatanya keadaan memaksa ia harus...” 1

Similar quotes

“Bukanlah suatu kesalahan apabila seseorang itu mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang salah, jika keadaan memerlukannya untuk berterus terang, meskipun hal ini perlu dielakkan jika keadaan tidak menuntutnya berbuat demikian. Malahan adalah sesuatu yang tidak jujur untuk mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang benar hanya untuk mengambil hatinya, esdang ia meyakini sebaliknya. Kerana dengan demikian ia telah menzalimi dirinya dan diri orang lain tersebut.”

Khalif Muammar
Read more

“Mengapa kesatu harus disebut pertama? Tapi, tidak ada kata lain untuk kedua, ketiga dan seterusnya. Mengapa kata "satu" harus dibedakan?Kata berdua, bertiga, berempat adalah untuk menyatakan jumlah orang sesuai dengan akar kata yang terlibat.....Tapi bersatu memberi arti lain-bersatu justru menunjukkan tidak ada satu orang yang terlibat. Kalimat "kita bersatu di sana" justru maksudnya tidak hanya satu orang, tapi banyak orang yang bersama. Satu yang banyak.”

Soe Tjen Marching
Read more

“Keberanian sejati mengenal rasa takutDia tahu bagaimana takut kepada apa yang harus ditakutiOrang-orang yang tulus menghargai hidup dengan penuh kecintaanMereka mendekapnya sebagai permata yang berhargaDan mereka memilih waktu serta tempat yang tepat untuk menyerahkannyaMati dengan penuh kemuliaan”

Yoshikawa Eiji
Read more

“Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.”

Confucius
Read more

“Jika fantasi sama dengan kebohongan, para penulis mestilah merupakan pembohong yang paling antusias. Mereka hidup dari situ dan orang-orang dengan sukarela membeli cerita hasil kebohongan mereka. Beberapa orang senang berbohong sedangkan yang lain senang dibohongi.”

Jostein Gaarder
Read more