“Anakku, selamat berjuang. Hidup sekali, hiduplah yang berarti.”
“Hidup sekali hiduplah yang berarti”
“Kalau bukan untuk bermanfaat, lalu buat apa kita hidup? Hidup sekali, berarti, lalu mati.”
“Kitalah planet yang hidup itu, Sophie! Kitalah kapal besar yang berlayar mengelilingi matahari yang membakar alam raya. Tapi kita masing-masing adalah juga sebuah kapal bermuatan gen-gen yang melayari kehidupan. Jika kita sudah membawa muatan ini dengan selamat ke pelabuhan berikut --berarti hidup kita tidak sia-sia.”
“Hiduplah dengan hatimu, agar kau lebih berarti”
“Orang yang benar-benar berani adalah yang mencintai hidup dan mendambakannya sebagai harta kekayaan yang sekali hilang takkan dapat ditemukan kembali.”