“Puas rasanya bahwa dunia ini mendengar dan meresponsku. Puas rasanya menyadari kalau kita mau berusaha mengetok pintu, kemungkinan besar akan ada yang menjawab.”
“Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.”
“Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah. Ingat anak-anakku, Allah berfirman, Dia tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!”
“Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini sunatullah-hukum Tuhan.”
“Kerahkan semua kemampuan kalian belajar! Berikan yang terbaik! Baru setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakkal lah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak akan pernah stres dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang berlum berusaha dan tawakal. Ma'annajah, good luck.”
“Rugi kalau stress, mending kita bekerja keras. Wali kelasku pernah memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Katanya, kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apa pun, maka lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.”
“Inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau tidak ada kepentingan, kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget.”