“Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Nah, mereka keliru. Dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, Nak, tak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Maksudku, tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk.”

Ahmad Tohari

Explore This Quote Further

Quote by Ahmad Tohari: “Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka u… - Image 1

Similar quotes

“Karena saat ini banyak perwira yang ora merwirani lagi. Yang saya maksud dengan perwira adalah parawira, yaitu orang-orang yang tidak merasa kehilangan apapun ketika bersikap hormat dan peduli kepada orang lain. Orang-orang yang tidak merasa rendah ketika meninggikan harkat dan martabat orang lain. Mereka adalah orang-orang yang malu ketika merasa dirinya lebih penting daripada orang lain siapapun orang lain itu.”


“Kita tahu, dalam hidup, biarpun ringkas selalu ada sesuatu yang mesti dilepas—mungkin tak ke arah yang lebih baik, mungkin ke bentuk yang lebih buruk. Dan apa yang “lebih baik” dan “lebih buruk” bagi suatu zaman tak pernah ditentukan oleh setiap orang .”


“Ibu mana pun, yang baik atau buruk, tetap terluka ketika anaknya dicela. Meski celaan itu tidak salah, dan juga bukan fitnah. Tetapi tali pusar anak dari ibunya hanya diputus oleh sebilah gunting dunia. Di antara mereka berdua ada pertalian abadi, yang bahkan oleh seorang ayah pun tak bisa dipahami”


“Teori tentang sinema tidak terletak di dalam sinema, melainkan pada konsep-konsep tentang sinema (outside), namun teori sinema ini sepraktis dan seefektif sinema itu sendiri. Para sutradara itu seperti pelukis atau musisi: mereka menguasai dengan baik tentang apa yang mereka kerjakan. Tapi, ketika mengerjakannya, mereka menjadi sesuatu yang lain, mereka menjadi filsuf atau teoritikus – bahkan Howard Hawks yang menyatakan tak butuh teori untuk berkarya, atau Godard yang dalam berkarya seolah-olah menyangkal teori. C2:280”


“Mereka sudah di tangannya dan Ibuk memberikan apa pun yang ia miliki untuk mereka. Dengan hatinya. Mereka sudah ada dalam genggamannya dan Ibuk tak akan membiarkan mereka terjatuh. Begitu tekadnya.”


“Yang disebut sekolah-sekolah Islam di Inggris menyedot habis energi murid-muridnya dengan memaksa mereka membaca dan mengingat-ngingat ayat Al-Qur’an dalam bahasa Arab, yang maknanya tidak dimengerti oleh para murid maupun guru. Jika memang ada diskusi mengenai Islam, sang Imam (yang terkadang bahkan tidak bisa bahasa Inggris) bebas mendefinisikan Islam sesuai kehendaknya, dan siapa yang bisa membantah?”