“entahlah, kelak aku akan melunak dan beranak-pinak. atau mati dengan hati dan otak batu”
“Puisi yang ditulis dengan hati tak pernah mati, puisi yang ditulis dengan peristiwa kelak jadi kenangan atau bahkan hilang dari ingatan, puisi yang ditulis dengan cinta ia akan mencipta, tercipta dan juga menjadi kata-kata yang tak lapuk dimakan usia~~”
“Matahari kalah terang dengan hatinya,Bulan kalah indah dengan senyumannya,Air kalah jernih dengan jiwanya,Bumi kalah subur dengan amalnya,Langit kalah cerah dengan akhlaknya,Batu kalah keras dengan imannya,Dan aku pun kalah hati kepadanya.”
“Pikiranku panik, dan aku terus memikirkan penyelamatan lincah ini dengan sepenuh hatiku. Aku harus mati-matian melindunginya..”
“Kalau kau membahayakan Sharin, aku akan melakukannya. Aku lebih mementingkan keselamatan Sharin daripada kebahagiaanku. Kalau dengan menjauhkannya dari diriku dan kau akan membuat Sharin bahagia dan selamat, aku akan melakukannya."~Darren”
“Betapapun kecilnya kita, kita harus memperjuangkan apa yang kita percayai. Bukan berjuang dengan kekuatan pedang atau kepalan tangan kita, tapi kekuatan otak dan pikiran dan mimpi kita.”