“Kita akan sanggup mengubah suatu kebudayaan dengan cara memberikan para perempuan anak bangsa alat yang tepat untuk tumbuh terdidik agar mereka dapat menolong diri sendiri. (Amartya Sen)”
“Pesan Nabi SAW saat di Mina itu patut kita renungkan untuk pendidikan anak-anak kita. Semuanya agar mereka kelak dapat meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Bukan meninggikan diri dengan menggunakan kalimat Allah." (Hal 33, Positive Parenting)”
“Kalau anak laki-laki itu mementingkan diri sendiri, maka itu bukan salah mereka, itu terletak pada pendidikannya, mereka dibuat demikian. Mereka mendapat semuanya, boleh semuanya dan apa yang tidak mereka ambil, itu baik untuk anak-anak perempuan.”
“Sebagaimana di negara-negara lain, buku teks sekolah dan buku anak-anak di Indonesia merupakan sarana yang cocok untuk mempelajari landasan ideologis suatu rezim dalam hakikatnya yang telanjang. Anak-anak tidak terlalu mengontrol apa yang dibacanya, sampai mereka mulai membeli buku-buku pilihannya sendiri dengan uang saku mereka sendiri.”
“Ibuk dan Bapak hampir tak pernah membeli baju Lebaran untuk mereka sendiri. Yang penting anak-anak bisa tersenyum dan mendatangi kerabat dengan bangga. Agar mereka sama dengan anak-anak lain. Ibuk dan Bapak baru membeli baju baru ketika ada rezeki lebih. Kadang hanya tiga tahun sekali.”
“sesuai dengan diri kita, kita semua purapura lebih sederhana dari yang sebenarnya: inilah cara dimana kita dapat bersantai dari orang lain”