“Ini aku! Putra ayahku! Berikan padaku sesuatu yang besar untuk kutalukkan! Beri aku mimpi-mimpi yang tak mungkin karena aku belum menyerah! Takkan pernah menyerah. Takkan pernah!”
“Bagaimana Ibu bahagia dengan seorang putri yang pada akhirnya akan meninggalkan Ibu untuk menyatu dengan keluarga suaminya?--Meskipun seorang putra akan tinggal bersamaku sampai aku meninggal dunia, aku takkan pernah dapat mengatakan kepadanya segala sesuatu yang kukatakan padamu. Aku takkan pernah bisa mengungkapkan kerapuhanku kepada seorang putra.”
“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba dalam amanah, keikhlasan dan kejujuran. Maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah AKU PUNYA ALLAH Yang Maha Segalanya”
“Aku mencintaimu.Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakankeselamatanmu”
“Tuhanku Yang Maha Melapangkan,...Ingin rasanya aku menyerah,melepaskan ini semua danmembiarkan diriku hilangdalam ketidak-pedulian.Tapi aku tak mungkin ikhlasmembiarkan jiwa baikku ini rusak.Sebetulnya aku hanya letihdan sedikit merasa tak disayangiTapi aku tahu,Engkau mencintaiku.Tuhan,lapangkahlah dadaku,teduhkanlah wajahku,dan tinggikanlah derajatkuAamiin”
“LangitBagaimana akan kueja asmaraJika membaca rasa saja aku masih tak cukup kuasaBagaimana aku harus menakar hatiJika hatinyapun tak pernah pastiLalu sepi selalu saja mengajakku berbagiMenyudutkan pada gerilya mimpi yang tak bertuanSendiriku kembali”