“Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu; jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih sendirian.”
“Kekasihku jangan bersedih tidurlah dan bermimpi, kenegeri kehamparan, kehampaan.. Kasih, Kenegeri Kehamparan, Kehampaan.. Tawa canda. Dan Biar kelak anak-anak mu kan percaya bualan Mu, jangan kau bersedih.....Pada Sebuah Ranjang”
“jangan marah padaku kalau aku menangis, Hari ini saja Kau boleh lihat sendiri nanti. Kau akan lihat tak lama lagi aku akan kembali bekerja, tertawa, dan mengoceh seperti biasa, aku janji.”
“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua”
“Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan? Apakah kau akan menerima pengakuanku? Apakah kau akan percaya padaku? Apakah kau masih akan menatapku seperti ini? Atau apakah justru kau akan menjauh dariku? Meninggalkanku? Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu. Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku”
“Maka biarkan orang-orang menganggap kita mati. Karena kita jadi tahu, siapa yang akan tertawa dan menangis akan kematian kita...”