“Masa, sih? Putri bulanku yang dingin ini bisa cemburu juga?”
“Kamu tahu betapa dalam rasa hormatku pada rasa cintaku ini? Bahkan aku bisa cemburu jika kamu memberi perhatian pada bunga-bunga. Aku juga cemburu pada angin yang membelai wajahmu. Aku juga cemburu pada tanah yang kamu pijak.”
“Bukan tentang kemarin yang tidak bisa terulang, bukan juga untuk besok yang penuh dengan kecemasan, tapi aku ada untuk hari ini, memberi hidup untuk hidup, dan melakukan yang terbaikku untuk hari ini.”
“Selesai sudah kubungkus kenangan itu. Tak semua memang karena ingatan ini kadang keruh dan tak bisa tajam membelah-belah masa lalu yang panjang.”
“Dapur ini penuh dengan jelaga. Hidup ini mungkin akan penuh jelaga juga. Tapi anak-anakkulah yang akan memberi warna terang dalam hidupku. Ini hartaku. Dan kini saatnya, semua yang telah keluar dari rahimku bisa hidup bahagia. Tanpa jelaga, lanjutnya.”
“Meski bisa mengelak dari hukuman, orang yang melarikan diri tidak mungkin bisa hidup tenang, karena mereka selalu dikejar ketakutan akan masa yang akan datang mau pun masa kini.”