“Dirimu, dan intelekmu, itulah hartamu, andai rumah itu musnah dan tanah itu dirampas.”
“Andai kota itu peradaban, rumah itu budaya dan tiang serinya mestilah agama.Tuhan Manusia”
“Andai kota itu peradaban, rumah-rumah di dalamnya haruslah menjadi binaan budaya, dan tiang seri setiap rumah yang didirikan itu hendaklah agama, dan agama yang dimaksudkan tentulah agama yang berpaksikan tauhid”
“Andai kota itu peradaban, rumah kami adalah budaya, dan menurut ibu, tiang serinya adalah agama.”
“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.”
“pulang itu bukan soal berkemas dan kembali ke rumah, sayang. pulang berarti merevisi keputusan dan menata ulang”