“Triti London itu yang mengorbankan tanah air bangsa Melayu, tidak hanya terpisah dan berpecah bentuk isi dan makna Kemelayuan Besar, tapi menjadi keping-kepingan kecil, tapi Melayu berkeping-keping kecil itu dihisap, diperah, ditekan, untuk dilenyek oleh pendatang asing.”

Arena Wati

Arena Wati - “Triti London itu yang mengorbankan tanah...” 1

Similar quotes

“Sia-sialah pembicaraan yang tidak mengaitkan bahasa Melayu dengan cita-cita besar membina tamadun bangsa dan negara, kerana dari tahap awal pertumbuhan dan perkembangannya, bahasa Melayu senantiasa menjadi petunjuk dan kayu ukur kemajuan bangsa.”

Awang Sariyan
Read more

“Atas nama pragmatisme, martabat bahasa Melayu sebagai bahasa ilmu dan bahasa pengucapan intelektual beransur-ansur terhakis sehingga tidaklah mustahil bahawa akhirnya bahasa Melayu yang dikenal dan digunakan orang kelak hanya bahasa Melayu untuk tujuan komunikasi sehari-hari sahaja dan bahasa Melayu tinggi tidak menjadi citra penting lagi sebagai cerminan tamadun bangsa Melayu.”

Awang Sariyan
Read more

“Tak pernah ada perang untuk perang. Ada banyak bangsa yang berperang bukan hendak keluar sebagai pemenang. Mereka turun ke medan perang dan berguguran berkeping-keping seperti bangsa Aceh sekarang ini...ada sesuatu yang dibela, sesuatu yang lebih berharga daripada hanya mati, hidup atau kalah-menang.”

Pramoedya Toer
Read more

“Cinta itu hebat, bahkan lebih hebat dari dunia perkawinan itu. Doa adalah bagian penuturan cinta pada sebuah cita-cita yang belum kita capai. Dia bukan urusan Tuhan, melainkan urusan manusia. Dan Tuhan ada pada seberapa besar rasa cinta kita akan kebenaran itu. Nah, berdoalah dengan cinta, tapi jangan berdoa untuk cinta... Cinta itu dalam dirinya mengandung sebagian kecil rasionalitas, tapi penuh dengan benih rasa yang tidak perlu dihitung secara matematik mengapa dia ada.”

Munir
Read more

“Kau mengabdi pada tanah ini, tanah yang memberimu nasi dan air. Tapi para raja dan para pengeran dan para bupati sudah jual tanah keramat ini pada Belanda. Kau hanya baru sampai melawan para raja, para pangeran, dan para bupati. Satu turunan tidak bakal selesai. Kalau para raja, pangeran, dan bupati sudah dikalahkan, baru kau bisa berhadapan pada Belanda. Entah berapa turunan lagi. Tapi kerja itu mesti dimulai.”

Pramoedya Ananta Toer
Read more