“We are all mutants. But some of us are more mutant than others.”

“And now each night, I count the stars.And each night I get the same number.And when the stars won't come to be counted,I count the holes they leave.”

“This development signified also that jazz would someday have to contend with the idea of its being an art (since that was the white man's only way into it). The emergence of the white player meant that Afro-American culture had already become the expression of a particular kind of American experience, and what is most important, that this experience was available intellectually, that it could be learned.”

“Perjalanan itu, teman,” kata seseorang akhirnya, “akan memakan waktu satu hati saja.”

“Membaca Kitab Suci buat saya adalah memasuki labirin. Ada ilusi dari sebuah jalan yang lempang dan lurus dengan sebuah 'pusat' - 'akhir yang tertebak, sementara dalam kenyataannya, labirin adalah lorong-lorong sempit. Kita hanya bisa maju atau mundur. Dinding-dinding masif di kanan kiri. Selalu berbelok dan menikung tak terduga.... Dalam labirin itu, fakta dan fiksi berkait, dunia berkelindan dengan kata-kata. Dan kata-kata tersebut menyajikan semesta yang gumpil - tak utuh, tak sepenuhnya benar, dan menyembunyikan sesuatu yang kita belum tahu.Kitab suci, seperti juga labirin, bukanlah sebuah peta - proyeksi dua dimensi dari garis dan kurva yang saling bertaut. Peta, hanya sebuah abstraksi, sekumpulan tanda dan legenda yang tak sanggup menggantikan pengalaman. Sementara itu dalam kitab suci, seperti juga labirin, selalu ada misteri yang tidak menuntut untuk dipecahkan, melainkan dialami. Berkali-kali.”

“I am first and foremost a catalist; I put people and situations together. ”

“Uygarlığı tamamen yok etmek isteyenler anarşistlerdir. Bütün kimyacılar, profesörler, bilim ve edebiyat adamları anarşisttir. Ama toplum onları cezalandırmaz, çünkü adli düzen yok olmuştur. Kişilere saldırı bile artık mümkün değildir çünkü her vatandaşın üstünde elektrikli korunma cihazları vardır.”