“Andai Islam seperti sebuah bangunan usang yang hampir roboh,maka akan aku berjalan keseluruh dunia mencari jiwa-jiwa muda,aku tidak ingin mengutip dengan ramai bilangan mereka,tapi aku inginkan hati-hati yang ikhlas untuk membantuku dan bersama membina kembali bangunan usang itu menjadi sebuah bangunan yg tersergam indah.”
“Anonim bukanlah sebuah kata tanpa nama. Anonim adalah dewa dengan seribu jiwa. Dan aku memujanya sebagai sekeluruhan jiwa dengan kerendahan hati.”
“Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan perjuangan. Dan itu yang akan membuat sebuah rumah indah.”
“Banyak orang mengeluh tentang problem-problem yang selalu menghadang mereka untuk mencapai kesuksesan. Tetapi aku tidak percaya akan adanya problem-problem didunia ini justru yang mencari-cari problem yang mereka inginkan, dan bila tidak mereka temukan, mereka menciptakan problem-problem itu”
“Aku terkesima betapa dunia adalah sebuah tempat yang indah. Sekali lagi aku mendapatkan perasaan euphoria terhadap segala sesuatu di sekitar diriku. Siapakah kita ini, yang selalu hidup di sini? Setiap orang di pelataran itu seperti sebuah harta karun hidup yang penuh dengan pikiran dan kenangan, impian dan keinginan. Aku terkurung di dalam kehidupan kecilku sendiri di bumi ini, tapi itu pun berlaku pada setiap orang lain di pelataran ini.”
“bagiku, tampak bahwa, bagaikan tanaman yg hidup, aku merupakan gambaran suatu dunia yang ideal; bahwa aku bukan hanya terdiri dari apa yang kuingin, apa yang kupikir -- aku juga adalah apa yang tidak aku cintai; apa yang TIDAK aku inginkan untuk menjelma”