“Setiap ketegangan dan ketidaksenangan adalah momen yang sengaja diciptakan Tuhan untuk proses penciptaan baru dalam kehidupan. Dan setiap ketegangan selalu mengandung perintah untuk berubah menjadi sadar. Untuk menggapai proses itu, pasti dibutuhkan pengorbanan dan daya kreativitas yang segar dan baru”
“Menyikapi tragedi hidup ini memang tidak selalu butuh romantisme, tapi juga perlu ketegasan dan keteguhan meski awalnya penuh isak tangis dan luka yang merintih. Dan di sanalah terselip pembelajaran bagi kita untuk menjadi lebih baik. Karena itu, berterima kasihlah dengan masalah yang pernah menghampiri dalam kehidupan kita dan jangan pernah menyesali apa yang telah kita lewati.”
“Mundur sejenak, mengambi langkah diam dalam hening, mutlak diperlukan untuk sebuah proses penciptaan”
“Tak ada obat yang mujarab untuk menyembuhkan hati yang terkoyak, hati yang berdarah-darah karena luka, kecuali berdamai dengan kenyataan yang kita alami dan memaafkan diri dan orang yang telah melukai kita.”
“Tapi semua itu saya kira hanya bisa kita pakai untuk mengenali cintakasih. Jika kita menggunakannya sebagai pedoman, maka yang terjadi adalah sebuah hukum baru yang datang dari luar tubuh manusia, yang tidak dialami melainkan diterapkan. Kesucian, bahkan kesederhanaan, yang dipaksakan sering kali malah menghasilkan inkuisitor yang menindas dan meninggalkan sejarah hitam. Karena itu saya percaya bahwa Tuhan tidak bekerja dengan memberi kita loh batu berisi ide-ide tentang dirinya dan manusia. Tuhan bekerja dengan memberi kita kapasitas untuk mencintai, dan itu menjadi tenaga yang kreatif dari dalam diri kita.”
“Jangan menyerah pada nasib. Masa depanmu ditentukan oleh nilai pikiranmu sendiri. Karena itu, tancapkan keinginan dan harapanmu sedalam-dalamnya pada hati dan pikiranmu, dan percayalah seluruh alam semesta ini akan membantumu untuk mencapai tujuanmu”
“Namun, kasih adalah suatu pengalaman yang tidak bisa diringkus dalam kata-kata. Ia tidak tercakup dalam penjelasan apapun. Juga penjelasan saya. Bahkan Paulus hanya berhasil menutur ciri-cirinya. Tapi semua itu saya kira hanya bisa kita pakai untuk mengenal cintakasih. Jika kita menggunakannya sebagai pedoman, maka yang terjadi adalah sebuah hukum baru yang datang dari luar tubuh manusia, yang tidak dialami melainkan diterapkan. Kesucian, bahkan kesederhanaan, yang dipaksakan seringkali malah menghasilkan inkuisitor yang menindas dan meninggalkan sejarah hitam. Karena itu saya percaya bahwa Tuhan tidak bekerja dengan memberi kita loh batu berisi ide-ide tentang dirinya dan manusia. Tuhan bekerja dengan memberi kita kapasitas untuk mencintai, dan itu menjadi tenaga yang kreatif dari dalam diri kita.”