“Mengapa pengemis direndahkan? Aku yakin alasannya sangat sederhana, yaitu karena mereka gagal hidup layak. Dalam prakteknya, orang tidak peduli apakah suatu pekerjaan itu berguna atau tidak, produktif atau bersifat parasit; satu-satunya hal yang penting adalah bahwa pekerjaan itu harus menguntungkan. Dalam semua perbincangan modern tentang efisiensi, pelayanan sosial dan lain-lain, adakah makna lain selain 'Dapatkan uang, bikin jadi legal, dan dapatkan banyak-banyak'? Uang sudah menjadi alat ukur utama moralitas. Dengan ukuran ini pengemis gagal, dan karenanya mereka direndahkan. Kalau orang bisa berpendapatan sepuluh pound seminggu sebagai pengemis, profesi ini akan segera menduduki posisi terhormat. Seorang pengemis, dilihat secara realistis, adalah sekedar seorang pengusaha yang mencoba bertahan hidup, seperti halnya pengusaha lain, dengan cara menggunakan tangannya. Dia tidak pernah menjual kehormatannya, lebih dari kebanyakan orang modern; dia hanya berbuat kesalahan dengan memilih usaha yang tidak memberinya kemungkinan untuk jadi kaya (hal. 268)”