“Tapi kalo aku ngelupain kamu, aku lupa caranya bahagia.”
“Aku ingin bahagia. Dan, aku berhak bahagia--tanpamu.”
“Tapi aku nggak sempurna. Aku cuma manusia biasa. Banyak banget kekurangan-kekurangan aku yang kamu nggak tahu," ujar Mawar.Aku menatapnya sambil tersenyum. "I'll take risk, then.”
“Dan hari ini, aku memandangi senja pertama yang kunikmati tanpa dirimu. Aku belajar berbahagia untukmu. Dia yang paling tepat. Aku tahu itu—tapi..., bagaimana denganku? Bagaimana caraku bahagia tanpa dirimu?”
“Tapi aku tidak punya keberanian yang cukup untuk memperjuangkan cinta kita ||Cukup katakan padaku kalau kau masih menginginkan aku bersamamu. Cukup dengan menjadi alasan aku berjuang. Dengan begitu kamu telah berjuang bersamaku...”
“dan aku terkadang lupa untuk pura-pura hidup. Tubuhku terdiam. Denyutku hilang. Aku tidak bergerak sama sekali. Tapi, setelah terdiam beberapa lama, si kembar mulai menusuk-nusuk tubuhku dengan jari mereka, mengingatkan aku untuk berpura-pura hidup lagi”