“Namun satu hal pasti yang dapat kutarik kesimpulan dari semua ini, paling tidak untuk diriku sendiri, adalah: beranilah bermimpi! Beranilah memiliki keinginan! Walau pikiran sadar kita menafikan kemungkinan-kemungkinan itu, tetap beranilah menetapkan tujuan. Karena nyatanya, ketika kita berani memutuskan untuk menggapai mimpi kita, alam bawah sadar kita justru bekerja membantu kemungkinan-kemungkinan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Dengan dan lewat cara yang tak pernah kita duga sebelumnya.”
“Mimpi-mimpi kita membuktikan bahwa untuk berimajinasi-bermimpi mengenai hal-hal yang tidak terjadi-adalah kebutuhan manusia yang paling dalam.”
“Kenyataan terpahit dalam hidup adalah ketika melihat orang yang kita cintai terluka dan menangis karena kita. Dan kita tidak dapat melakukan apapun untuk mencegahnya.”
“Pada masa ini sebuah teori sering terdengar seperti sebuah omong besar yang melalaikan kenyataan bahwa selalu ada hal kecil yang tak tercakup. Pada masa ini kita tak bisa sepenuhnya berharap ada hal yang universal yang akan disetujui semua orang, sebagai dasar dan tujuan bersama yang menyebabkan teori itu sah. Sebab itu ada yang menganjurkan: mari kita hidup dengan ironi. Kita tak perlu ngotot dengan satu premis. Selalu harus ada jarak dengan kesimpulan dan dugaan kita sendiri. Kita hanya perlu berpegang prinsip, "Jangan kejam kepada yang lain" .”
“Marilah kita mulai dengan akhir. Satu hal yang aneh mungkin buat Anda. Memulai dari yang akhir, padahal biasanya memulai dari permulaan, starting from the beginning. Mengapa harus starting with the end? Kenapa kita memulai dari yang akhir? Akhir itu adalah harapan dan tujuan yang menjadi keinginan kita semua yang disebut dengan istilah dream island, pulau impian.”
“Bagi sel-sel ini, manusia layaknya alam semesta yang tak terjangkau, yang tak teraih, tak terlihat, tak dapat dipahami. Namun mereka dengan setia menjadi bagian dari kita, dan bekerja sama dengan seluruh milyaran sel lain demi hidup kita.”