“Bagiku waktu selalu pagi. Di antara seluruh potongan 24 jam sehari, bagiku pagi adalah waktu terindah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan, ketika harapan-harapan baru merekah seiring kabut yang mengambang di pesawahan hingga nun jauh di kaki gunung”
“Nestapa itu ibarat hujan yang turun sekejap di waktu pagi...”
“Mandi dengan air hangat adalah kebahagiaan tersendiri di tengah kabut dingin yang menyelimuti pagi.”
“Arkwright dan sejenisnya memiliki sesuatu yang waktu itu baru terbatas di Inggris. Kemerdekaan.”
“Pelangi dan tempayan emas di hujung pelangi adalah aksara kata-kata yang lahir mulus dari mulut ahli-ahli politik yang pandai bersilat lidah bermain kata-kata. Bagi golongan budayawan dan intelektual umumnya yang lebih penting bukannya janji-janji emas di hujung pelangi tetapi apakah upaya kita dalam melayari kehidupan ini. Yang penting adalah rasa kasih, rasa hormat, rasa empati, rasa cinta dan bukannya harapan emas di hujung pelangi.”
“Bulan Merahlalu ditenggak darah bulan merahlolongnya yang serigala hingga ujung benuasebayang lindap sebayang lindap melayar-layarbulan merah mengucur airmatadengusnya yang api memunahkan negeri-negerisebusur waktu sebusur waktu meluncur-luncurtatap bulan merah di waktu malam merapat di ubun-ubunhingga purnamanya penuh sempurna sebugil bulat sebugil bulan menggigil-gigilo, bulan merah di puncak sunyi geliat sepi amuknya!”