“Dan aku bertanya: apakah yang sanggup mengubah gumpal luka menjadi intanYang membekukan air mata menjadi kristal garam?Sahabatku menjawab: WaktuHanya waktu yang mampu”
“Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.”
“Barangkali itulah mengapa kematian ada, aku menduga. Mengapa kita mengenal konsep berpisah dan bersua. Terkadang kita memang harus berpisah dengan diri kita sendiri; dengan proyeksi. Diri yang telah menjelma menjadi manusia yang kita cinta.”
“Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, demi bisa menjadi diri kita lagi.”
“Masih perlukah aku bertanya atas sesuatu yang sebetulnya sudah kuketahui jawabannya?”
“Keheningan mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan. Hening menjadi cermin yang membuat kita berkaca-suka atau tidak pada hasilnya.”
“yang menjadi persoalan bukan apa yang kita tanyaka tapi bagaimana kita bisa mendengar jawaban..78.”