“Hampir semua orang melacurkan waktu, jati diri, pikiran, bahkan jiwanya. Bagaimana kalau ternyata itulah pelacuran yg paling hina?”
“Itulah cinta.Itulah Tuhan.Pengalaman bukan penjelasan.Perjalanan bukan tujuan. Pertanyaan yg sungguh tidak berjodoh dgn segala jawaban.”
“Bagaimana mungkin ada seteru jika tak ada konsep ambisi?Karena tiada jenjang yang perlu didaki kecuali tangga bambu yang seragam.Bagaimana bisa ada kompetisi jika semua orang melakukan hal serupa dengan gaji sama rata?”
“Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban.Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu”
“Sebenarnya diri kita sendirilah yang paling susah diduga.”
“Barangkali itulah mengapa kematian ada, aku menduga. Mengapa kita mengenal konsep berpisah dan bersua. Terkadang kita memang harus berpisah dengan diri kita sendiri; dengan proyeksi. Diri yang telah menjelma menjadi manusia yang kita cinta.”
“Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.”