“Dan untuk bisa bersamaku, kau tak perlu bermimpi. -Curhat Buat Sahabat-”
“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”
“Mungkin, suatu saat, apabila sekelumit dirimu itu mulai kesepian dan bosan, ia akan berteriak-teriak ingin pulang. Dan kamu akan menjemputnya, lalu membiarkan sejarah membentengi dirinya dengan tembok tebal yang tak lagi bisa ditembus. Atau mungkin, ketika sebuah keajaiban mampu menguak kekeruhan ini, jadilah ia semacam mercusuar, kompas, bintang selatan…. yang menunjukkan jalan pulang bagi hatimu, untuk, akhirnya, menemuiku..”
“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?”
“Hati tidak memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”
“Rasa memiliki itu hidup seperti sel. Semula satu dan kemudian terpecah jadi seribu satu. Dan aku menyimpan sel-sel yang sangat sehat. Ia akan terpecah diluar kendali cinta itu sendiri. Sel ini terus bertambah dan merambah. Mereka hidup melingkari kita, semenjak kita saling mencinta. Suka tak suka.”