“Saya melihat tumor itu semacam pemicu untuk saya mencari lebih dalam, mempertemukan saya dengan lebih banyak pengetahuan, membuka mata saya bahwa penyakit bukan sekadar gangguan. Tapi kode. Kode dari tubuh bahwa ada hal dalam hidup kita yang harus dibereskan.”
“Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi”
“Saya percaya bahwa orang bukannya takut mati. Mereka takut sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih menggelisahkan dan lebih tragis daripada maut itu sendiri. Kita takut tidak pernah hidup, menjelang akhir hayat kita dengan perasaan bahwa kita tidak pernah benar-benar hidup. Bahwa kita tidak pernah memahami, untuk apa kehidupan kita itu.”
“A little things mean a lot,banyak hal kecil yang sesungguhnya berarti. Itu yang saya pahami sehingga saya tidak pernah (merasa) berharap lebih dari kewajaran.”
“ketika saya mengetahui proses saya lebih lambat dari beberapa yang lain, saya tidak menyalahkan diri saya ataupun bersyukur karna masih ada yang dibawah saya, melainkan memotivasi diri akan kenyataan saya butuh persiapan lebih, tenaga lebih & waktu lebih, ya saya harus mulai lebih awal. ambil start pertama & hargailah waktu, no slow no delay...”
“Banyaknya kesibukan seringkali membuat kita lupa bahwa ada banyak hal yang jauh lebih penting dari sekadar kesibukan itu sendiri.”
“Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki.”