“Ini hanya sepenggal perjalananmu, Putri. Ini hanya sebagian dari kisah hidupmu. Jika kau ingin menangis sekarang, maka tangisilah. Tapi, kumohon, besok dan seterusnya, jangan pernah menangisi hal ini lagi.”
Quote Analysis
In this quote by Dhia Citrahayi, the speaker reminds the listener that the current situation they are facing is only a small part of their journey and life story. The speaker acknowledges the validity of feeling sadness and encourages the listener to cry if they need to in the moment, but also emphasizes the importance of moving forward and not dwelling on the past. This quote serves as a reminder to persevere through difficult times and to focus on the future rather than getting stuck in the past.
Finding Strength in Moving Forward
In this quote by Dhia Citrahayi, the message is clear: hardships and challenges are just a part of our journey in life. It's okay to feel sad and cry, but it's important to remember that we must not dwell on these difficult moments forever. This message serves as a reminder to find strength and courage to move forward, no matter what obstacles may come our way.
Example of Usage:
The quote "Ini hanya sepenggal perjalananmu, Putri. Ini hanya sebagian dari kisah hidupmu. Jika kau ingin menangis sekarang, maka tangisilah. Tapi, kumohon, besok dan seterusnya, jangan pernah menangisi hal ini lagi.” by Dhia Citrahayi, serves as a reminder to not dwell on past hardships and to keep moving forward.
Reflection Questions
Reflecting on the quote by Dhia Citrahayi, consider the following questions:
- What aspect of your journey or life story does this quote resonate with?
- How do you typically respond to challenging situations or setbacks?
- In what ways can you practice letting go of past pain and moving forward with resilience?
- How might shifting your perspective on difficult experiences help you in your personal growth and healing process?
Take some time to ponder these questions and explore how the wisdom in the quote can guide you in your own journey.
Similar quotes
“Kesulitan tak pernah menjadi sesulit ini manakala hati ikut menjadi partner dalam menjalaninya. Tapi, jika hati tertinggal dari langkah... hanya kegelapan yang ada.”
“Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah. Ingat anak-anakku, Allah berfirman, Dia tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!”
“...Kita harus bertindak sesuai dengan nalar kita, dan selanjutnya biarkan Tuhan yang menentukan nilai akhirnya, Kalau kau yakin pada saat ini ingin menjadi pelayan Sang Pencipta kita dengan cara tertentu, maka keyakinan itulah satu-satunya pembimbing yang kau miliki menuju masa depan. Jangan takut untuk meyakini hal ini.”
“Kau mengabdi pada tanah ini, tanah yang memberimu nasi dan air. Tapi para raja dan para pengeran dan para bupati sudah jual tanah keramat ini pada Belanda. Kau hanya baru sampai melawan para raja, para pangeran, dan para bupati. Satu turunan tidak bakal selesai. Kalau para raja, pangeran, dan bupati sudah dikalahkan, baru kau bisa berhadapan pada Belanda. Entah berapa turunan lagi. Tapi kerja itu mesti dimulai.”
“Bangsa ini tidak akan pernah belajar jika berupaya "meluruskan sejarah",karena sejarah hanya tafsir dominan oleh pemenang”