“Hidup itu adalah rangkaian perjuangan demi perjuangan. Maka janganlah ada yang menyerah berputus asa dan menganggap perjuangan hidup adalah satu yang sia-sia. Tetaplah tegar meski yang lain berguguran. Tetaplah tersenyum meskipun perjuangan ini terasa pahit dan berliku. Kerana DIA tidak akan mensia-siakan perjuangan kita”
“Saya sudah tahu -- semenjak semula -- bahwa jalan yang kutempuh ini adalah tidak ada ujung. Dia tidak akan habis-habisnya kita tempuh. Mulai dari sini, terus, terus, terus, tidak ada ujungnya. Perjuangan ini, meskipun kita sudah merdeka, belum juga sampai ke ujungnya. Dimana ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencari bahagia? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh dan rintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satu muncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalan perjuangan, maka itu jalan tak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku, semuanya telah memilih jalan perjuangan.”
“Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan perjuangan. Dan itu yang akan membuat sebuah rumah indah.”
“Bukan kita yang memulakan perjuangan, dan bukan kita yang mengakhirinya”
“Tetapi kenang-kenangan demonstrasi akan tetap hidup. Dia adalah batu tapal daripada perjuangan mahasiswa Indonesia, batu tapal dalam revolusi Indonesia dan batu tapal dalam sejarah Indonesia. Karena yang dibelanya adalah keadilan dan kejujuran.”
“Kamu tahu apa yang sulit, Ran? Hidup. Untuk mempertahankan hidup adalah sebuah perjuangan yang besar, sedangkan kematian, adalah hal yang paling mudah yang bisa dilakukan oleh manusia. Langkah tanpa otak. Kalau bisa, buktikan kalau kamu mampu bangkit dan bertahan.”