“Absurditas dunia maya, menyata dalam diri seorang Mayana. Absurditas cinta menjadi maya dalam kehidupan Mayana. Atau cinta menjadi realita dalam dunia maya Mayana? Di manakah realitas cinta Mayana? Dia terus mencari atau justru telah menemukan dan menikmatinya?”
“Ketika cinta membutakan mata hati, bagai gerhana menutupi matahari. Menutupi bulan. Ketika mungkin Nero tak mungkin dimiliki sebagai kekasih, Mayana mungkin rela menjadi apa saja untuknya. Sebagai teman, sahabat, saudara, apapun.”
“Bila manusia memiliki cinta dengan segala kesejatian, bersiap-siaplah menjadi pribadi yang sarat dengan keajaiban. Bergetar dalam silaturhami. Cinta. Energi. Kehidupan.(Mayasmara)”
“Seorang perempuan bertanya, apa itu cinta?Sinergi hati dan akal dalam momentum reaksi metapora yang menghasilkan ruang kosong yang terlalu sulit dan terlalu berani untuk disebut sebagai suci atau bersih. Dia hidup dan menjadi wadah yang hadir hanya dengan dirasa, tapi bisa dilihat tak bisa diraba. Karena hidup dia akan mempunyai masa dan menempati ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan menunaikan fungsi hidup beserta peserta hidup lainnya, dalam segala dimensi dan formatnya. Deteksi hati dan akali hanya mampu sampai menghampirinya saja. Selebihnya kata tak cukup punya fasilitas untuk menyelesaikan pendeteksian itu. Segala yang memasukinya akan bereaksi menjadi energi, bila berkontraksi akan menjadi vektor yang bergerak sentrifugal ataupun dalam jumlah komposisi yang tak terbatas mapun dalam berbagai formasi lainnya.”
“kenapa kebanyakan pria, mungkin juga wanita, terpaku dengan cinta pertama yang nyangkut dalam kehidupan mereka. Kehadirannya bagai hantu yang terus menguntit dan tidak membiarkan tuannya memelihara hantu yang baru pada saatnya tiba.”
“Cinta semestinya membawa kebahagiaan dan melengkapi ruang-ruang jiwa yang kosong, atau mengisinya dengan membiarkan penghuni lamanya pergi, dan bukannya berdesak-desakan dan berebut tempat di dalamnya.”
“Warna menjadi rasa, rasa menjadi bentuk, bentuk menjadi arah, arah menjadi nisbi, nisbi menjadi ganjil, ganjil menjadi genap, genap masih harus digenapkan dalam kesederhanaan keteraturan pola dan struktur. Itulah keindahan.”