“Sakit hingga sakit hati merupakan karunia terindah dalam hidup. Karenanya menjadi signal yang mengantar hingga di batas-batas kesadaran akan keberadaan hidup. Asal jangan menyakiti, maka dikasihi walau harus sakit.”
“Lebih baik bertengkar karena cintadaripada diam kesepian menanggung benciSebab, hidup dengan seseorang yang dicintamemang tidak sunyi dari sakit di ragatapi, hidup tanpa seseorang yang mencinta membuat orang mengundang rasa sakit di jiwa”
“Sebagai perempuan Indonesia yang lama tinggal di Jerman, mendiang Ibu Ainun merupakan inspirasi bagi saya, juga bagi banyak perempuan Indonesia di Eropa. Penampilannya sederhana namun sempurna. Mengurus rumah tangga sendiri, masak sendiri, mendorong suami berkarier, bahkan kadang menyopiri ke kantor, mengantar anak-anak sekolah, merawat ketika sakit, membesarkan mereka hingga mengantarkan mereka menjadi orang-orang sukses.”
“Sakit itu... di hati kamu.Penawarnya juga... di hati sendiri.”
“Kita hidup dalam sangkar yang terbuat dari tuntutan, rutinitas, dan kebiasaan, dan setelah begitu lama hidup dalam batas-batas ini, kita lupa bahwa sesungguhnya terperangkap”
“Kamu pernah merasakan sakit hati? Rasanya sakit sekali. Perih dan bikin mual, marah, dan sedih dalam satu waktu.”