“Kata-kata yang belum mewujud menjadi tindakan, tidak bisa dipercaya.”
“Persahabatan bisa berakhir hanya karena satu kata yang tidak bijaksana.”
“Kata-kata dapat menjadi mantra. Mantra yang akan terkabul, karena kamu jadi memercayainya.”
“Waktu itu semua sudah tidak ada yang bisa kuingat. Karena waktu itu kata-kata sudah seakan tidak berarti lagi. Yang ada di memoriku hanyalahwarna pekat. Kucari warna-waran lain , tidak pernah ada. Bahkan putih pun sudah seperti jelaga.”
“Ada banyak “tapi” yang tak bisa di jelaskan, ada banyak “tapi” yang tidak dapat diteruskan, karena “tapi” hanya akan memperburuk keadaan, karena saya tidak pernah bisa bersandar pada satu kata “tapi” yang tak pasti.”
“Penulis hanyalah orang-orang yang terlalu mencintai tulisan, terluka dan menangis saat kata-kata dilecehkan semena-mena.Bagaimana tulisan dan kata-kata akan mencintaimu jika kamu bahkan tidak mencintainya.”