“Seorang samurai tidak bekerja sekadar untuk mengisi perut. Dia bukan budak makanan. Dia hidup untuk memenuhi panggilannya, untuk kewajiban dan pengabdian. Makanan hanyalah tambahan, sebuah berkah dari surga. Jangan menjadi laki-laki yang, karena terlalu sibuk mencari makan, menghabiskan hidupnya dalam kebimbangan.”

Eiji Yoshikawa

Explore This Quote Further

Quote by Eiji Yoshikawa: “Seorang samurai tidak bekerja sekadar untuk meng… - Image 1

Similar quotes

“Kita manusia ini semua melihat satu bulan saja, tetapi banyak jalan yang dapat kita tempuh untuk sampai ke puncak yang terdekat dengannya. Kadang-kadang kalau kita tersesat, kita memutuskan untuk mencoba jalan orang lain, tapi tujuan akhirnya menemukan penyempurnaan hidup.”


“Keberanian sejati mengenal rasa takutDia tahu bagaimana takut kepada apa yang harus ditakutiOrang-orang yang tulus menghargai hidup dengan penuh kecintaanMereka mendekapnya sebagai permata yang berhargaDan mereka memilih waktu serta tempat yang tepat untuk menyerahkannyaMati dengan penuh kemuliaan”


“bukan sekadar membaca, tetapi mempertemukan antara satu buku dengan yang lain, mempertemukan mereka dengan realitas lalu menemukan sintesis dan membuat tulisan kita sendiri.”


“Seorang buruh adalah salah satu budak dalam dunia modern. Tidak berarti kita perlu meratapinya, karena dia adalah pekerja lebih ahli dibandingkan banyak pekerja manual, namun tetap saja, dia tidak lebih bebas dari pada budak yang diperjual belikan. Pekerjaannya kasar dan tanpa cita rasa seni, ia dibayar hanya cukup untuk bertahan hidup. Dia tidak mungkin menikah, atau kalaupun dia menikah istrinya harus bekerja juga. Ia tak bisa keluar dari kehidupannya, tetap terpenjara, kecuali ada keberuntungan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa itu hanya karena mereka bodoh. Mereka hanya terjebak dalam rutinitas yang tidak memberi kesempatan untuk berpikir. Kalau para budak punya kesempatan untuk berpikir, sudah sejak lama mereka akan membentuk organisasi dan berdemonstrasi menuntut perlakukan yang lebih baik. Tapi mereka tidak berpikir, karena mereka tidak memiliki kemewahan untuk itu, kehidupan telah memperbudak mereka.”


“Menurut satu aliran pemikiran, jika seseorang menguasai satu keterampilan, dia telah menguasai seluruh ilmu. Ilmu bela diri bukan jurus-jurus belaka-- ilmu bela diri menyangkut kematangan jiwa. Jika seseorang mengolah jiwanya dengan sungguh-sungguh, orang itu mampu menguasai segala sesuatu, termasuk seni belajar dan pemerintahan. Dia memandang dunia apa adanya, dan sanggup menilai orang.”


“Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.”