“Hidup memang bukan mudah dan kerana payahnyalah kehidupan itu, aku dan engkau akan menjadi lebih bermakna sebagai manusia”
“282 Paradoks: Kesucian itu lebih mudah dicapai daripada ilmu pengetahuan, tetapi lebih mudah menjadi orang terpelajar daripada menjadi orang kudus.283 Hiburan sekadar untuk mengalihkan perhati-an: Engkau memerlukannya! Buka matamu lebar-lebar sehingga gambaran-gambaran segala benda masuk, atau tutuplah matamu sebagai akibat dari kepicikanmu.Tutuplah matamu terhadap segala hall Miliki ke-hidupan batin dan engkau akan melihat keajaiban dari dunia yang lebih baik, dunia baru dengan segala warna dan perspektif yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan engkau akan mengenal Allah. Engkau akan dapat merasakan kelemahan-kelemahan¬mu, dan engkau akan lebih menyerupaimu Allah ... dengan keilahian yang akan membuatmu lebih me¬rupakan saudara-saudaramu sesama manusia, ketika engkau menjadi lebih dekat dengan Allah Bapamu.284 Cita-cita: supaya aku menjadi balk, dan agar orang-orang lain menjadi lebih balk dari diriku.285 Pertobatan adalah suatu usaha sekejap. Penyucian adalah suatu usaha untuk seumur hidup.286 Tak ada sesuatu yang lebih baik di dunia ini, selain daripada hidup dalam rahmat Allah.287 Kemurnian dalam niat: engkau akan selalu memilikinya, bila engkau selalu dan di dalam segala hal berusaha untuk menyenangkan Allah.288 Masuklah ke dalam luka-luka Kristus yang tersalib. Di situ engkau akan belajar menjaga indramu, engkau akan memiliki kehidupan batin dan dengan tak henti-hentinya engkau mempersembahkan kepada Bapa penderitaan Allah kita Yesus Kristus dan pen¬deritaan Bunda Maria, untuk menebus dosamu dan dosa semua manusia.289 Ketidaksabaranmu yang mulia untuk meng-abdi Allah tidak mengecewakan-Nya. Akan tetapi, ketidak-sabaran itu akan menjadi sia-sia bila tidak disertai dengan penyempurnaan yang efektif dalam tingkah lakumu sehari-hari.290 Memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit setiap hari. Itulah yang harus menjadi usahamu yang tetap jika engkau benar-benar ingin menjadi orang kudus.”
“Aku menjadi bermakna bukan ketika cinta menghampiriku. Tapi aku merasa sudah bermakna sejak aku berharap cinta menghampiriku.Karena apa yang lebih bermakna dalam hidup selain harapan”
“Percayalah, ada hal-hal yang perlu kamu lebih mengerti tentang kehidupan manusia, dan itu tidak semudah yang kamu bayangkan. Manusia terlalu rumit, bila kamu mencoba untuk menjadi manusia, kamu akan kewalahan" Ketika Daun Bercerita [178]”
“Kadang, hidup begitu tegas tak menawarkan kesempatan lebih dari sekali, dan sebaiknya aku terima peluang yang ditawarkan oleh kehidupan itu”
“Namun pada saat itupun aku tahu bahwa setiap kali membuka sebuah buku, aku akan bisa memandang sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku sendiri menjadi lebih besar dan lebih luas.”