“Pantang sekali Melayu menderhaka kepada raja. Hanya kalau raja jahat benar-benar, seperti gila, atau benci ia kepada Islam maka waktu itulah boleh raja dimungkiri.”
“Kedudukan agama Islam sebagai agama Persekutuan, bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan, kedudukan Raja-raja Melayu dan hak istimewa orang Melayu serta Bumiputera merupakan asas kontrak sosial yang tidak harus dilupakan.”
“Keyakinan bagi saya...seperti wewangian. Kita benar-benar bisa merasakannya, mencium aromanya, tapi susah untuk mendefinisikannya terutama kepada orang yang belum pernah, belum bisa atau memang tidak mau mencium aroma wewangian tersebut.”
“Kaže se, raja se odmetnula, raja je neposlušna i nevaljala. Jeste. Ali treba znati da raja ne diše svojom dušom, nego sluša dah gospodara. To vi dobro znate. Uvijek se gospoda prvo iskvare, a raja samo prihvati. A kad se jednom raja otme i pohasi, idi slobodno pa traži drugu, jer od te nema više ništa.”
“Kau mengabdi pada tanah ini, tanah yang memberimu nasi dan air. Tapi para raja dan para pengeran dan para bupati sudah jual tanah keramat ini pada Belanda. Kau hanya baru sampai melawan para raja, para pangeran, dan para bupati. Satu turunan tidak bakal selesai. Kalau para raja, pangeran, dan bupati sudah dikalahkan, baru kau bisa berhadapan pada Belanda. Entah berapa turunan lagi. Tapi kerja itu mesti dimulai.”
“Konsep "manusia baik" dalam islam tidak hanya "baik" dalam pengertian sosial seperti difahami orang pada umumnya,tetapi ia juga mesti pertama baik terhadap dirinya,tidak berlaku zalim(tidak adil)terhadap dirinya.Sekiranya ia tidak dapat adil terhadap dirinya,bagaimana ia dapat benar-benar adil terhadap orang lain.”