“Kalau aku mati nanti, adakah orang yang menangis dan berdoa dipinggir makamku?" (Takut Mati-dalam kumcer Manusia dalam Gelas Plastik).”
“Begitu seorang pengarang mati, tugasnya sebagai pengarang tidak dapat diambil alih orang lain. Sebaliknya, kalau dekan, camat, atau mantri polisi mati, dalam waktu singkat akan ada orang yang dapat dan mampu menggantikannya.”
“Sesiapa yang bernazar dirinya untuk hidup demi agama maka dia akan hidup dalam keletihan, tetapi dia akan hidup sebagai orang yang agung dan mati sebagai orang yang agung”
“Maka biarkan orang-orang menganggap kita mati. Karena kita jadi tahu, siapa yang akan tertawa dan menangis akan kematian kita...”
“Orang yang mati disebut pergi. Sedang aku belum pergi. Aku masih di sini. Tapi sungguh, aku sudah mati.”
“Aku tak masalah bila tidak kau ingat dalam setiap langkah kecilmu. Tapi, aku harap kita saling mendoakan lewat sujud; menundukan kepala dan mengaku bahwa kita hanya makhlukNya yang tak sempurna.Doa itu yang akan mempertemukan kita suatu saat nanti. Mari, berdoa dan bersiap dalam penantian panjang. Tuhan yang akan mempersatukan kita :))”