“Dia adek yang paling gue sayang, yang kalau misalnya gue denger petir gede aja akan gue telepon buat nanya apa dia baik-baik aja.”
“Demi Tuhan, Dyt. Ada teknologi Facebook, Twitter, Foursquare. Gue aja bisa nemuin teman TK gue yang bahkan gue lupa namanya!”
“Gue tetap bintang yang paling terang. Walaupun paling cepat mati, gue nggak akan menyesal – CessaYang penting, gue udah menerangi mereka yang membutuhkan cahaya gue - Cessa”
“Jujur! Gue paling nggak bisa ngeliat cewek nangis. Entah itu nangis gara-gara galau karena cowoknya atau malu bajunya kebalik. Hal yang bisa bikin cewek nangis bener-bener gue hindarin. Misalnya, netesin sabun ke mata dia. Itu nggak banget gue lakuin. Karena gue yakin, semenit kemudian air mata dia bakan keluar, dan gue nggak tega ngeliat itu.”
“Bagi gue, rumah adalah dia. Karena dia adalah tempat gue pulang. Karena, orang terbaik buat kita itu seperti rumah yang sempurna. Sesuatu yang bisa melindungi kita dari gelap, hujan, dan menawarkan kenyamanan.”
“Yah, lo jalan dulauan aja. Gue di belakang - SuryaNggak apa-apa? gue jalannya lambat - CessaNggak apa-apa. selambat apapun lo jalan, gue ikutin – Surya”