“Putri mana, pangeran mana... yang tidak terkurung? Kau dalam kastilmu, aku dalam tanggung jawabku. Nafsuku. Dendamku.”
“Sakura menekan tombol teleponnya, menelepon orang yang sempat melintas dalam hidupnya itu. Meninggalkan jejak, meninggalkan bekas, tapi tidak pernah muncul kembali. Apakah ia hanya melintas, lalu pergi?”
“Bernostalgia selalu terasa menyedihkan, walau di dalam kesedihan itu ada keindahan yang misterius.”
“Karena aku tahu di ujung cinta ini tidak ada kebahagiaan, tapi aku tetap jatuh ke dalamnya.”
“Kau akan mengerti bahwa sebuah keinginan yang amat kuat bisa membuat kekuatan yang luar biasa.”
“Kau lahir penuh harapan dan kau memberiku sedikit harapan itu.”
“Ada jenis kesedihan yang berbeda daripada yang selalu ia rasakan ketika menangis. Kesedihan yang membuatnya ingin tersenyum tipis karena itu membuatnya yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja.”