“Kapitalisme lanjut memperdagangkan banyak hal yang dulunya tidak dianggap sebagai komoditas.”
“Teori tentang sinema tidak terletak di dalam sinema, melainkan pada konsep-konsep tentang sinema (outside), namun teori sinema ini sepraktis dan seefektif sinema itu sendiri. Para sutradara itu seperti pelukis atau musisi: mereka menguasai dengan baik tentang apa yang mereka kerjakan. Tapi, ketika mengerjakannya, mereka menjadi sesuatu yang lain, mereka menjadi filsuf atau teoritikus – bahkan Howard Hawks yang menyatakan tak butuh teori untuk berkarya, atau Godard yang dalam berkarya seolah-olah menyangkal teori. C2:280”
“We must be global Christians with a global vision because our God is a global God.”
“Pengabstrakan kerja dalam bentuk uang mengandaikan dialektika di antara perkerjaan/kerja yang secara sosial dibutuhkan untuk membuat barang dagangan/komoditi/jasa, dengan proses produksi kapitalisme yang justru meniadakan kerja manusia itu sendiri. Sehingga proses produksi kapitalisme dalam kelanjutannya hanya menempatkan manusia sebagai bagian dari proses akumulasi modal.”
“Apa guna warna langit dan bunyi jengkerik? Apa guna sajak dan siul? Yang buruk dari kapitalisme adalah menyingkirkan hal-hal yang percuma.”