“Bila hidup ini memang pertarungan, kita baru tahu siapa yang menang dan kalah di akhir kehidupan. Selama kita masih bernapas, masih ada kesempatan untuk menang.”
“Nggak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini, kecuali kita memang ditakdirkan untuk bertemu. Dan, takdirlah yang telah mempertemukan kita.”
“kehidupan memang kadangkala kita rasa menyusahkan kita, membuat hati kita gundah. kadangkala kita rasa kita hilang harapan di dalam kehidupan. namun, bila kita renung semula kehidupan ini adalah tempat terbaik untuk kita belajar mengenai diri kita, memperbaikinya untuk kita menjalani kehidupan yang lebih kekal: muka surat 506-507”
“Seperti pohon...Di pokok kita masih satu, lantas kita berpisah di cabang. Ada yang ke kiri, ada yang ke kanan, ada yang terus ke atas, ada yang ke depan, ada yang ke belakang. Atau bilapun masih satu di cabang, kita nanti akan berpisah juga di ranting. Ke atas, ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang...Saat kita kecil dulu, kita masih satu, masih anak kecil. Lantas sedikit demi sedikit waktu kita bikin kita beda. Waktunya makin banyak, beda kita tambah banyak.Itulah kita.”
“Ini jelas puisi kehidupan. Menyedihkan. Di bumi kita ini, yang kaya memang semakin kenyang dan yang miskin makin tenggelam.”
“Ada yang pantas dan tidak pantas untuk kita ketahui di dunia ini, hanya nilai saja yang mengharuskan kita untuk menentukan itu.”