“Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak kita--kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif”
“Betapapun kecilnya kita, kita harus memperjuangkan apa yang kita percayai. Bukan berjuang dengan kekuatan pedang atau kepalan tangan kita, tapi kekuatan otak dan pikiran dan mimpi kita.”
“Dengan kesederhanaan hidup bukan berati tidak ada kebahagian, kebahagian ada pada seberapa besar keberartian hidup kita untuk hidup orang lain dan sekitar, yap seberapa besar kita menginspirasi mereka. Kebahagian ada pada hati yang bersih, lapang dan bersyukur dalam setiap penerimaan...:)”
“Kepribadian kita buat hidup kita. Bukan buat memikat siapa-siapa. Saat kita nyaman dengan diri kita apa adanya, itu sexy dan keren.”
“Otak itu utuh. Otak itu layar. Saya tak percaya jika linguistik dan psikoanalisa menawarkan sesuatu yang berarti untuk sinema. Berbeda halnya dengan apa yang ditawarkan biologi otak --biologi molekular. Pikiran itu molekular. Kecepatan-kecepatan molekularlah yang mampu membuat kita mengatasi betapa lambatnya kita (tubuh) merespon. Tepatnya adalah karena sinema membekerjakan imaji di dalam gerak, atau gerak-auto, dengan demikian sinema tak pernah berhenti melacak sirkuit-sirkuit otak". Deleuze: The Brain is The Screen, An Interview”
“Jangan mematok diri sendiri baku beku, mengklaim monopoli heroisme. Gelora hati harus disetir oleh otak yang pandai berkalkulasi, namun otak harus dijiwai hati.”