“Koki sangat kasar, tapi dia juga seorang seniman. Karena alasan kemampuan dan ketepatan waktu, dan bukan karena kelebihan dalam keahlian memasak, koki laki-laki lebih disukai daripada perempuan.”
“Seorang samurai tidak bekerja sekadar untuk mengisi perut. Dia bukan budak makanan. Dia hidup untuk memenuhi panggilannya, untuk kewajiban dan pengabdian. Makanan hanyalah tambahan, sebuah berkah dari surga. Jangan menjadi laki-laki yang, karena terlalu sibuk mencari makan, menghabiskan hidupnya dalam kebimbangan.”
“Kesetaraan Gender bukan berarti kau boleh memperlakukan laki-laki setara derajatnya denganmu..Karena laki-laki tetaplah Imam-mu dan itu Mutlak.”
“Islam menguraikan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan, tetapi Islam tidak setuju pada kesamaan hak antara keduanya, tetapi juga, Islam tidak menguraikan kesamaan tanggung jawab dan hukuman antara laki-laki dan perempuan.”
“Laki-laki butuh keberanian, lebih dari sekedar menengakkan batang penisnya. Keberanian untuk melepaskan pikirannya dari penjara menjadi laki-laki. Berani menghormati perempuan dengan pikiran-pikiran dan keinginan tubuhnya.”
“Tanyakan pada laki-laki itu tentang duka akibat perpisahan, dia tidak akan menjawab apa-apa kecuali saputan mendung di wajahnya.Tanyakan pada laki-laki itu perihnya pengkhianatan, kau akan melihat kedua tangannya terkepal dan rahangnya mengeras karena amarah.Tanyakan pada laki-laki itu pedihnya kehilangan orang yang disayang, dia masih bertahan dalam bisunya tapi air matanya tak sanggup ditahannya lagi.Tetapi... coba tanyakan padanya, mengapa sudi dipecundangi cinta. Yakinlah, laki-laki itu pasti tertawa. Menertawakan pertanyaanmu yang dianggapnya bodoh, lalu berkata, “Kalau kau pernah mengecap cinta, kau tak akan pernah bertanya.”