“Banyak jawaban jadi tunggal dan mutlak, ketika banyak pertanyaan tak bisa diam dan kekejaman terus terjadi.”
“Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup”
“Yang indah memang bisa menghibur selama-lamanya, membubuhkan luka selama-lamanya, meskipun puisi dan benda seni bisa lenyap. Ia seakan-akan roh yang hadir dan pergi ketika kata dilupakan dan benda jadi aus.Tapi apa arti roh tanpa tubuh yang buncah dan terbelah? Keindahan tak bisa jadi total. Ketika ia merangkum total, ia abstrak, dan manusia dan dunia tak akan saling menyapa lagi.”
“Kamu harus cari banyak pengalaman, supaya sukses dan pintar. Bukan cari uang. Hanya kuli yang mencari uang. Tidak ada alasan untuk tidak bisa sukses dan pintar, kamu kan tidak tinggal di Eropa atau Amerika, yang orang pintar dan suksesnya banyak sekali, persaingan pun sangat ketat. Kamu tinggal di Indonesia yang jumlah orang bodohnya lebih banyak, jadi..sangat keterlaluan kalau kamu tidak bisa sukses.”
“Aku terus belajar mengenai sastra. Semakin banyak aku membaca buku, semakin banyak arti lain langit yang terlihat, dan semakin banyak pula arti bumi yang terlihat.”
“Ibu, usiaku dua puluh dua, selama ini tidak ada yang mengajariku tentang perasaan-perasaan, tentang salah paham, tentang kecemasan, tentang bercakap dengan seorang yang diam-diam kau kagumi. Tapi soer ini, meski dengan menyisakan banyak pertanyaan, aku tahu, ada momen penting dalam hidup kita ketika kau benar-benar merasa ada sesuatu yang terjadi di hati. Sesuatu yang tidak pernah bisa dijelaskan. Sayangnya, sore itu juga menjadi sore perpisahanku, persis ketika perasaan itu mulai muncul kecambahnya.”