“Kenapa selama ini orang praktis terlupa akan burung gereja, daun asam, harum tanah: benda-benda nyata yang, meskipun sepele, memberi getar pada hidup dengan tanpa cincong? Tidakkah itu juga sederet rahmat, sebuah bahan yang sah untuk percakapan, untuk pemikiran, untuk puisi—seperti kenyataan tentang cinta dan mati?”
“Bukan tentang kemarin yang tidak bisa terulang, bukan juga untuk besok yang penuh dengan kecemasan, tapi aku ada untuk hari ini, memberi hidup untuk hidup, dan melakukan yang terbaikku untuk hari ini.”
“Saya memang suka pada topi-topi serta benda-benda yang cantik, tapi saya tidak boleh menggadaikan masa depan saya untuk membeli barang-barang seperti itu.”
“Dominan adalah kemampuan baptisan yang dapat mendominasi lawannya untuk menggunakan kekuatannya, istilahnya memaksa mereka dalam pengaruh kita.” “Contohnya?” kataku seperti seorang yang sedang mengajari padalah akulah yang tidak mengetahui apa pun juga. Nadia berpikir sejenak dan menjelaskan, “Aku memiliki kekuatan menghilang dan aku dapat mendominasi pakaianku dan perlengkapanku untuk ikut menghilang bersamaku karena mereka adalah benda mati. Berbeda untuk makhluk hidup yang juga memiliki kekuatan mereka tersendiri, aku tidak dapat menyalurkan kekuatanku pada mereka dan membuat mereka ikut menghilang bersamaku kecuali aku memiliki kekuatan untuk mendominasi mereka atau mereka memiliki kekuatan receive untuk menerima kekuatanku. Sedangkan untuk anda yang dapat mengerahkan kekuatan untuk mendominasi banyak orang tentunya adalah Tyrant”
“Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan perjuangan. Dan itu yang akan membuat sebuah rumah indah.”
“on page 149 of 476 on From Beirut to Jerusalem : " Kumohon pada setiap burung yang lewat untuk mengatakan kerinduan dan rasa cintaku kepadamu, untuk kemudian kembali membawa berita tentang orang-orang yang kucintai”