“Suara, bahkan risalah protes yang keras, seperti halnya sastra, tak pernah cukup kuat dan cukup padu untuk mengubah dunia.”
“Tak pernah ada cara yang tepat untuk mencintai. Yang disebut tepat adalah ketika aku dan kamu saling mencintai dengan cukup”
“Dunia tengah berangkat gila, dan di zaman ini hanya orang gila yang berkeinginan mengubah atau menyelamatkan dunia. Seandainya tiap manusia cukup rendah hati untuk menyelamatkan sebuah dunianya terlebih dulu (Cala Ibi, h.151)”
“Suara kebajikan tak akan pernah mampu menyentuh pikiran yang bebal betapa pun keras kebajikan itu berteriak. Tak ada yang mampu membuatnya tersadar, kecuali kesadaran itu tumbuh dengan sendirinya hingga mampu melumerkan kebekuan dalam hatinya dan membuatnya belajar untuk mendengarkan suara orang lain.”
“Albus Severus," kata Harry pelan, sehingga tak ada orang lain kecuali Ginny yang bisa mendengarnya, dan Ginny cukup bijaksana untuk berpura-pura melambai kepada Rose, yang sekarang sudah di atas kereta, "kau dinamakan seperti dua kepala sekolah Hogwarts. Salah satunya adalah Slytherin dan dia barangkali orang paling berani yang pernah kutemui.”
“Salah satu bentuk ketidakjelasan berkomunikasi yang paling sering terjadi adalah penggunaan kata pengondisian, seperti “mungkin”, “cukup”, atau “lumayan.” Apakah “cukup bagus” berarti “bagus” atau “jelek”? Bagaimana juga dengan “cukup lumayan”? Saat pikiran tidak bisa memahami apa yang diucapkan, ucapan cuma sekadar suara”