“Tuhan, kenapa kita bisa bahagia?”
“Kalaulah putus cinta itu buat orang berduka, mengapa acap kali kita memutuskan cinta Tuhan terhadap kita? Kenapa kita membiarkan tuhan duka, kerana kita tidak mencintainya lagi?”
“Banyak hal dengan mudah terlupakan, seperti kita sama sekali lupa kenapa kita tidak bisa mengingatnya lagi. Sesuatu bisa begitu saja hilang dari ingatan, seperti arwah, seperti mimpi. Kita cuma bisa merasakan jejaknya pada diri kita tanpa bisa mengenalinya lagi. Kita tinggal benci, kita tinggal marah, tinggal takut, tinggal cinta. Kita tak tahu kenapa.”
“Kita gak bisa memaksakan perasaan seseorang untuk menyukai kita. Yang bisa kita lakukan cuma merelakan, berharap supaya dia bahagia”
“Kita tidak bisa menjamin kesejahteraan kita, kecuali dengan menjamin kesejahteraan orang-orang lain juga.Jika anda bahagia, anda harus rela mengusahakan orang-orang lain agar bahagia pula.”
“Jadi, jangan terus-terusan ngelakuin sesuatu yang salah karena kita nggak akan bisa bahagia.”