“Bagi saya menulis novel itu memahat kenangan, menyulut inspirasi sambil melakukan pembalasan atas kepedihan dengan cara yang paling indah.”
“Pembalasan paling indah yang sangat pedih adalah lewat novel.”
“Kutipan dari novel yang paling berkesan: “Aku baik-baik saja, ceroboh. Aku senang mendengarnya. Amat senang. Tetapi aku tidak membutuhkan itu, yang. Rumah besar, mobil, berlian, pakaian yang indah. Bagiku kau ikhlas dengan semua yang kulakukan untukmu. Ridha atas perlakuanmu padamu itu sudah cukup.”
“Hal lain yang menghalangi produktivitas ialah pujian kritisi. Pujian itu bagai menantang saya, agar saya menulis yang nilainya sama dengan apa yang terbaik telah saya tulis selama ini.”
“Sastra itu penuh makna dan bisa mengingatkan kita dengan cara yang indah dan tak terduga.”
“Bagi saya membaca dan menulis itu bukan hobi, tapi kebutuhan.”