“Bagi seorang perempuan sepertinya, cukuplah kata: "masih" atau "tidak". Dengan mengucapkan satu saja dari dua kata itu, kau telah membebaskannya dari penantian, juga airmata.”
“Ketika kau masih bertemu pagidan putuskan diri untuk berdiri menghadapiberjuang dengan hati di jalan Illahimaka saat itukau telah mengakhiri haridengan satu lagi kemenangan sejati”
“Menulis itu sebenarnya sama dengan berbicara, hanya saja itu kau catat.”
“Kan sudah pernah kubilang padamu: aku tidak bisa mencintaimu dengan sederhana. Aku mencintaimu dengan semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga...”
“Puisi itu pada dasarnya akrobatik kata-kata, tapi harus disiasati agar punya lapis makna”
“Pastikan kau bergerak, juga menulis dengan rasa cinta, sebab itu yang akan membangun jiwa Indonesia dan dunia.”
“Cinta dan memberi adalah dua kata sejati dalam kamus nurani”